Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina
Tak pernah terpikirkan oleh Suyitno, bahwa ia dan kelompoknya akan mampu mengoperasikan alat teknologi. Sebelumnya, Suyitno dan warga desa Mernek selalu bercocok tanam seperti dilakukan turun temurun. Menanam, memanen, lalu mengeringkan gabah di bawah mentari. Tergantung pada cuaca.
Melalui program Desa Energi Bedikari Pertamina, Suyitno dan petani di Desa Mernek berhasil mengatasi ketergantungan cuaca dalam pengeringan gabah. Dengan alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya, yang dinamakan Pingky Rudal.
Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar. "Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal," ujar Suyitno.
Baca Juga: Momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Hadirkan Pertamax Green 95 di Semarang
Kini, mereka kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Adalah Adosistering, start up mahasiswa Telkom University, yang mengusung alat irigisasi berbasis IoT. Mereka mendemokan kemampuan inovasinya pada warga Desa Mernek, disaksikan Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya dan Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (05/06).
"Alat irigasi berbasis Internet of Things ini mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50 persen. Dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 20 persen," jelas Dewi, penggagas Adosistering. Perusahaan rintisan besutan program Pertamuda Pertamina ini, sebelumnya telah menerapkan teknologi mereka di Desa Kedungbenda, Jawa Tengah. Mereka berhasil meningkatkan produksi tani hingga 30 persen.
“Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain," ujar Ammy.
Selain Adosistering dan Pinky Rudal, dipertunjukkan juga sederet teknologi tepat guna lainnya. Diantaranya kincir air tenaga hibrida surya yang diterapkan di Desa Lomanis, inovasi Fuel Terminal Pertamina Lomanis. Alat ini mampu menghemat biaya listrik hingga 2,3 juta per tahun dan meningkatkan produksi budidaya ikan sidat.
Sementara itu warga Desa Kalijaran bersama Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, mengoperasikan teknologi pengairan terintegrasi bertenaga hibrida. Terdapat tujuh pompa irigasi PLTS dan PLTB, 8 kolam water reservoir, dan satu pompa air terintegrasi. Teknologi ini mampu mengairi 15 Ha lahan, dan meningkatkan produksi tani hingga 2 kali lipat.
Baca Juga: Pertamina Kerahkan 64 Mobil Tangki untuk Amankan Distribusi BBM Bengkulu
Selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yaitu memerangi polusi plastik, diwujudkan dalam bentuk teknologi pengelolaan sampah terpadu melalui program Bank Sampah Abhipraya. Di komunitas binaan RU IV Cilacap ini, plastik diolah dengan mesin cacah bertenaga surya. Sedangkan sampah organik diproses dengan biokomposter dan maggot. Alhasil memberikan nilai tambah ekonomi, sekaligus menyelamatkan lingkungan dari pembakaran dan pencemaran sungai.
Edi Eko menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan. “Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina. Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat," ucap Edi Eko.
Dalam kegiatan tersebut, Pertamina bersama Kepala DLH Kabupaten Cilacap Sri Murniyati dan warga juga menanam 100 bibit pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Jagapati (SIMANJA). Ini merupakan bagian dari rencana penanaman hingga 5.000 bibit mangrove, di sekitar wilayah operasi Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Cilacap.
(责任编辑:知识)
- Liburan Sudah Usai, Tapi Jangan Paksakan Kerja Kalau Sakit
- Asap Tebal Mengepul di Mall of Indonesia, Petugas Damkar: Kita Terima Laporan Sudah Padam
- Ahli Waris 12 Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta
- 10 Hari Belum Ditemukan, Ibu Korban Penculikan Anak di Gunung Sahari Menangis Ungkap Perasaan Kangen
- Konflik Elon Musk vs Trump Memanas, Harga Bitcoin Anjlok ke US$100.500
- Telepon Langsung Putin, Trump Ingin Menjadi Juru Damai Konflik Rusia
- Kebakaran di Manggarai Hanguskan Belasan Rumah, Warga Coba Cari Barang yang Bisa Diselamatkan
- Anies Baswedan Terbang ke Eropa, PSI: Harusnya Tuntaskan Janji
- INFOGRAFIS: Jangan Lupa Bawa 9 Barang Wajib Ini saat Mudik
- Diguyur Hujan Lebat Sejak Sore, Empat Ruas Jalan di Jakarta Kebanjiran
- Satu Bocah Masih Dirawat Akibat Kecelakaan Bus Rosalia Indah
- Memviralkan Perselingkuhan di Medsos, Bisa Kasih Efek Jera ke Pelaku?
- KPK Perpanjang Masa Tahanan eks Dirjen Hubla
- Jadi Korban Curanmor, Mahasiswa Mercu Buana: Vespa Dilengkapi Immobilizer, Ni Maling Pintar
- Segera Masuk Masa Kampanye, Bawaslu Minta untuk Fokus pada Strategi Pengawasan di Ruang Publik
- Truk Terguling dan 1 Motor Terhimpit Peti Kemas Usai Terlibat Kecelakaan di Cilincing Jakut
- Strategy Diam
- Bisa Turunkan BB, Bolehkah Minum Lebih dari 3 Gelas Kopi per Hari?
- UMKM di Sumut Harus Melek Hukum
- Polisi Menyelidiki Kasus Penemuan Bayi Perempuan di Jembatan