游客发表
PT Pertamina (Persero) memperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar USD 3,1 miliar pada tahun 2024. Meski demikian, angka tersebut masih bersifat draft audited dan menunggu pengesahan resmi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Sifatnya masih draft audited, masih memerlukan persetujuan RUPS. Insya Allah kita akan membukukan laba bersih sebesar 3,1 miliar dolar,” ujar Wiko dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (23/05/2025).
Baca Juga: Pertamina Bongkar Penyebab Margin Kilang Menyusut Drastis
Laba bersih proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang mencapai USD 4,4 miliar, di mana saat itu harga minyak dunia berada di level USD 78 per barel. Penurunan ini mencerminkan tekanan pasar global, fluktuasi harga minyak, serta tantangan bisnis kilang yang dihadapi perusahaan.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan kinerja pada 2021, Pertamina menunjukkan tren pertumbuhan yang konsisten dengan Compound Annual Growth Rate(CAGR) sebesar 9%. Hal ini menegaskan resiliensi keuangan perseroan di tengah dinamika industri minyak dan gas global.
Baca Juga: Ini Risiko Pengalihan Impor Energi ke Amerika Versi Bos Pertamina
Keberhasilan pencapaian ini tidak lepas dari transformasi bisnis yang dijalankan sejak pembentukan holding-subholding pada 2021. Restrukturisasi tersebut mendorong efisiensi dan perbaikan kinerja operasional perusahaan.
Pada 2024, Pertamina berhasil meningkatkan produksi hulu menjadi 1,44 juta barel setara minyak per hari serta mendongkrak penjualan BBM hingga 105 juta kiloliter, memperkuat posisi perseroan di pasar domestik dan internasional.
随机阅读
热门排行
友情链接