Benarkah Suntik Putih dan Vitamin C Bisa Sebabkan Autoimun?
时间:2025-06-08 04:57:47 出处:焦点阅读(143)
Pedangdut Cita Citata mengalami autoimun. Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru justru menyerang tubuh.
Perempuan bernama asli Cita Rahayu ini mengungkapkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh kesalahan gaya hidupnya.
Autoimun yang dideritanya disebut gara-gara efek dari suntik putih yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suntik putih atau whitening sendiri sebenarnya memiliki banyak variasi isian dan juga pernyataan keamanan dari BPOM. Pasalnya, penggunaan berbagai senyawa kimia yang berbahaya di dalam suntikan vitamin c atau whitening sendiri bisa memicu beragam bahaya untuk kulit dan kesehatan pada umumnya.
Arini Astasari Widodo Dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik mengungkapkan injeksi pemutih kulit sering kali menggunakan zat seperti glutation, vitamin C, dan antioksidan lainnya.
"Meskipun risiko reaksi autoimun yang terkait secara khusus dengan suntikan pemutihan belum terlalu jelas, laporan mengenai efek samping seperti ruam kulit, alergi, atau reaksi di tempat suntikan pernah dilaporkan," katanya kepada CNNIndonesia.com.
"Selain itu, suntikan vitamin C, digunakan untuk tujuan seperti mencerahkan kulit, umumnya dianggap aman ketika diberikan dalam dosis yang direkomendasikan."
Dia mengungkapkan bahwa risiko penyakit autoimun yang terkait secara khusus dengan suntikan vitamin C tidak menjadi kekhawatiran umum. Bahkan vitamin C pernah diteliti dapat membantu pasien dengan autoimun dan alergi.
Dalam hal ini, yang sering muncul dalam kaitannya dengan autoimun adalah penggunaan glutathione dalam suntikan pemutih dan vitamin C tersebut.
Lihat Juga :![]() |
"Sering kali ditemukan sediaan injeksi pemutih yang isinya bermacam-macam. Tidak menutup kemungkinan kandungan lain di luar vitamin C dan glutation yang dapat memicu reaksi alergi."
Dalam berbagai penelitian, glutathione sebenarnya merupakan senyawa antioksidan yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Antioksidan ini membantu meminimalkan oksidan dan radikal bebas dalam tubuh.
Bukan Penyebab Tunggal Autoimun
Glutation (glutathione) adalah antioksidan yang diproduksi secara alami dalam tubuh. Berperan dalam detoksifikasi dan melindungi sel dari kerusakan. Sedangkan vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mendukung sistem kekebalan. Dalam penelitian yang dimuat dalamAutoimmunity Reviews,glutathione bahkan membantu sistem kekebalan tubuh.
Lihat Juga :![]() |
"Glutathione, suatu tripeptida, adalah komponen utama sistem pertahanan antioksidan dalam sel hidup. Glutathione telah terbukti memiliki beragam efek pada sistem kekebalan tubuh, baik menstimulasi atau menghambat respons imunologis untuk mengendalikan peradangan," tulis penelitian dari Roma tersebut.
Selain itu dalam injeksi pemutih ada juga bahan lain seperti arbutin, asam kojat, atau enzim tertentu.
Ditambahkan Arini, bukti ilmiah tentang keterkaitan langsung antara bahan-bahan ini dan reaksi autoimun terbatas. Namun, respons individu dapat bervariasi.
Dalam riset yang dipublikasikan di Autoimmunity Reviewstersebut, glutathione membantu mengurangi stres oksidatif dengan menstimulasi atau mengurangi respons imunologis tubuh. Penyakit autoimun menyerang mitokondria pada sel tertentu. Glutathione bekerja melindungi mitokondria sel dengan menghilangkan radikal bebas.
Penyakit autoimun, seperti Hashimoto dan rheumatoid arthritis, membebani sistem kekebalan dan merusak jaringan. Hal ini menghabiskan glutathione dan menyebabkan peradangan lebih lanjut dan kerusakan jaringan.
Hanya saja, ini bukan berarti bisa dengan bebas dan seenaknya suntik putih dan vitamin C tanpa jaminan keamanan dan pengawasan dokter. Kenali kondisi tubuh dan kesehatannya dan konsultasikan dengan penyedia medis untuk mencegah berbagai masalah kesehatan dalam jangka panjang.
"Penting untuk dicatat bahwa meskipun bahan-bahan ini dapat memengaruhi sistem kekebalan dan keseimbangan kadarnya dalam tubuh penting untuk modulasi sistem imunitas, mereka umumnya tidak terkait dengan reaksi autoimun," katanya.
"Reaksi autoimun melibatkan sistem kekebalan yang secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri, dan pemicu penyakit autoimun bersifat kompleks dan multifaktorial. Tidak menutup kemungkinan ada individu yang sudah ada bakat autoimun tetapi tidak menyadari atau penyakitnya belum bermanifestasi."
Banyak hal yang harus dihadapi oleh tubuh manusia - stres, kurang tidur, racun lingkungan, gizi buruk, konsumsi gula yang tinggi, intoleransi makanan, dan masih banyak lagi... ditambah lagi dengan kelainan autoimun. potensi stres dan peradangan pada tubuh meningkat drastis.
(chs, tst/chs)上一篇: Anggaran Dipangkas 54%, KY Tak Bisa Penuhi Permintaan MA Buka Seleksi Calon Hakim Agung 2025
下一篇: Ini Negara Paling Aman di Dunia untuk Traveling di 2024
猜你喜欢
- Skenario Kementerian PKP Capai Target Program Tiga Juta Rumah, Relokasi APBN
- 快速上网,畅享全球——解锁网络速度的秘密武器“quickq快客加速器”
- QuickQ安卓版官方下载,让你的生活更智能高效!
- 《quickqpc版——让你的电脑性能更上一层楼,体验极速畅快!》
- Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung Terbaru
- QuickQ官方最新版本下载:轻松享受高效便捷的沟通体验
- QuickQ电脑版下载网址——轻松打造高效工作和娱乐的终极助手
- 体验智能生活,从“quickq官网正版下载”开始
- Aturan Teraneh di Tempat Wisata: Larangan Pakai Handuk dan Putar Musik